Monday, July 27, 2015

Tips merawat bayi yang baru lahir

Perawatan bayi baru lahir : Tips serta panduan bagi orang tua
Kehadiran seorang bayi di tengah-tengah keluarga bisa membuat suasana rumah menjadi hangat dan menyenangkan, namun ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dan kita cermati dalam memahami cara perawatan bayi baru lahir serta apa saja yang harus dilakukan ibu dan ayah dalam upaya memberikan rasa aman dan nyaman bagi bayi. Bagi orang tua yang sudah berpengalan memiliki banyak anak mungkin sudah tidak mengalami kesulitan dalam merawat bayi mereka, lain halnya bagi para orang tua pemula yang beru pertama kali memiliki bayi.

Berikut beberapa tips cara perawatan bayi baru lahir

Menyusui bayi dengan ASI
Yang pertama sekali harus dilakukan seorang ibu yang baru melahirkan seorang bayi adalah memberikannya ASI, karena ASI pertama mengandung kolostrum yang berisi anti body yang sangat berguna bagi kekebalan tubuh buah hati kita. Berilah ASI sesering mungkin untuk menghindari gejala bayi kuning, tidak perlu ada jadwal khusus dalam menyusui bayi baru lahir karena rasa lapar adalah pengalaman pertama dari seorang bayi baru lahir, hal itu tidak dia rasakan ketika berada di dalam kandungan ibu karena setiap saat dia bisa makan melalui plasenta.

Perlukah dibedong ?
Kebiasaan ibu-ibu di Indonesia adalah membedong bayi, perlukah hal itu dilakukan, beberapa dokter spesialis anak malah tidak menganjurkan untuk membedong bayi, disamping bisa merusak rangsangan gerak motorik sang bayi, bedong juga bisa membuat sang bayi mejadi kegerahan.

Tali pusat
Dunia kedokteran yang makin berkembang memudahkan kita para orang tua dalam memahami cara perawatan bayi baru lahir termasuk perawatan tali pusat. Sekarang perawatan tali pusat tidak serumit dahulu, cukup menjaganya kering dan membiarkannya tidak terkena benda-benda asing yang membahayakan sampai dengan hari ke tujuh atau lebih akan terlepas dengan sendirinya. Meski begitu kita juga harus waspada bila tali pusat berbau dan berwarna kemerahan bisa jadi tali pusat bayi terinfeksi, segera konsultasikan dengan dokter apabila hal ini terjadi pada bayi kita.

Popok dan pakain bayi
Gantilah pakaian dan popok bayi segera bila basah baik oleh pipis, BAB atau pun keringat bayi, keadaan basah pada popok dan pakain bayi akan membuat kulit bayi terkena iritasi yang bisa menimbulkan ruam popok, gunakan baby lotions yang sudah teruji secara klinis, sesekali biarkan bayi bebas tanpa popok agar pori-pori kulitnya bisa menyerap udara.

Memandikan dan memakaikan pakaian bayi
Mandikan bayi dua kali sehari pagi dan sore hari dengan menggunakan sabun dan shampo bayi yang lembut dan tidak perih di mata. Ritual memandikan bayi bisa membuat bayi tenang dan nyaman sehingga dapat tidur dengan pulas tanpa terbangun. Lakukan juga pijat bayi setelah mandi sebelum dikenakan pakaian, setiap sentuhan penuh kasih sayang akan menenangkan dan memberi rasa aman pada bayi.

Penyakit yang biasa dialami oleh bayi baru lahir
Ruam popok, lidah berjamur, pilek dan kolik pada bayi adalah gejala fisiologis yang biasa dialami oleh bayi baru lahir, hal ini akan membuat bayi rewel dan terus-terusan menangis, kenali sejak dini dan segera konsultasikan ke dokter bila hal ini berlangsung lama.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah menciptakan suasana nyaman dilingkungan bayi kita, suasana hati orang tua juga bisa berpengaruh besar terhadap ketenangan bayi, jagalah emosi kita ketika merawat bayi, curahkan kasih sayang kita sepenuhnya untuk sang buah hati. Itulah beberapa tips cara perawatan bayi baru lahir, semoga bermanfaat, jika ada yang punya pendapat lain atau yang punya pengalaman unik dalam perawatan bayi baru lahir, silakan kemukakan komentar anda

Posisi yang Benar Mulut Bayi Saat Menyusui

Posisi Benar Mulut Bayi Saat Menyusu  Ayahbunda.co.id
Image by : Dokumentasi Ayahbunda
Hal penting dan harus jadi perhatian pada saat menyusui bayi adalah posisi mulut bayi saat menempel di payudara –dikenal dengan istilah latch on. Payudara lecet adalah tanda bahwa mulut bayi tidak menempel dengan benar di payudara.
  • Sangga payudara dengan tangan, posisi ibu jari atas dan jari-jari yang lain di bawah dengan jarak cukup jauh sehingga mulut bayi bisa menempel pada puting dan areola untuk latch on.
  • Dekatkan payudara ke bibir bawah bayi secara perlahan, terus menurun ke dagunya untuk memancing bayi membuka mulutnya. Ketika bayi sudah membuka mulutnya, segera dekatkan bayi pada Anda –bukan menyodorkan payudara ke mulut bayi. 
  • Pastikan mulut bayi terbuka lebar dan lidah terletak di bawah ketika menempel. Sebagian besar daerah areola harus masuk ke mulut bayi, terutama areola di bagian bawah.
  • Perhatikan posisi dagu bayi. Dagu adalah bagian pertama yang melekat di payudara, jadi pastikan dagu bayi menekan payudara selama dia menyusu tapi hidungnya tidak menempel.
Di awal menyusui Anda akan merasakan rasa sakit dan nyeri mirip dicubit,  karena puting dan areola dihisap mulut bayi. Tapi setelah itu tidak ada rasa sakit hanya rasa seperti tertarik karena bayi sudah menghisap ASI. Bila terasa sakit, hentikan dan perbaiki posisi latch on bayi. Bila bayi tidak menempel dengan benar, Anda akan merasa sakit selama menyusui dan bayi biasanya tertidur saat menyusu atau tampak tidak puas setelah menyusu.

10 Kesalahan Ibu Baru Saat Menyusui

Ann Grauer, LCCE, FACCE, konsultan laktasi di Milwaukee, menyebutkan 10 jenis kesalahan yang kerap dilakukan ibu baru saat menyusui:

1. Berpisah dari bayi usai melahirkan
Anda tentu mengenal program inisiasi menyusui dini. Program ini sedang gencar dilakukan untuk meningkatkan ikatan batin antara ibu dan anak. Sayangnya, masih ada dokter atau perawat yang tidak begitu mempedulikan program ini. Mereka akan langsung membawa bayi ke kamar bayi, sehingga si ibu tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan bonding dengan bayinya.
Nah, kecuali ada alasan medis sehingga bayi langsung dipisahkan dari ibunya, jagalah agar bayi tetap bersama Anda. Selain memfasilitasi kebiasaan menyusui, program inisiasi menyusui dini ini juga akan meningkatkan kekebalan tubuh bayi. Katakan dengan jelas kepada Obgyn (dokter kandungan) Anda dan para suster yang akan membantu persalinan, bahwa Anda ingin melakukan IMD.
“Begitu bayi lahir, minta para suster untuk meletakkan si Kecil di atas dada Anda,” kata Grauer. “Hangatkan tubuhnya. Bayi baru melalui suatu proses yang menakjubkan, dan ia membutuhkan detak jantung dan suara Anda untuk merasa aman. Sebelum lahir, bayi kan merasa hangat selama 24 jam sehari. Jika Anda hanya mendekapnya selama 12 jam, berarti jatahnya berkurang separuh. Coba Anda lihat dari sudut pandang bayi.”

2. Menempel pada sisi yang salah
Mulut bayi harus terbuka lebar supaya ia tidak hanya mengisap bagian puting, tetapi juga areola payudara Anda. Jika bayi tidak menempel dengan benar, ia tidak akan mendapatkan seluruh air susu yang diperlukannya, sementara Anda juga akan mengeluh puting Anda nyeri. “Gelitik area di antara hidup dan mulut bayi dengan puting Anda,” saran Grauer. “Hal ini bisa membuat bayi membuka mulutnya lebih lebar. Kemudian pindahkan dia ke atas payudara dengan cepat. Anda pasti kaget betapa besar perbedaannya.”

3. Jadi stres ketika sesi menyusui tidak berjalan lancar
Tidak semua ibu akan langsung mengeluarkan ASI. Sebagian perempuan harus mempelajarinya lebih dulu, begitu pula si bayi. Jika percobaan pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya, ini tidak langsung berhasil, jangan langsung stres.
“Bayi butuh Anda menjadi tenang,” kata Grauer. “Ambillah nafas dalam dan perlahan. Ketika bayi menjadi gelisah, Andalah yang harus tenang. Bayi tidak menghadapi masalah, kok. Dia hanya frustrasi. Semakin Anda tenang, semakin mudah untuk menenangkannya juga.”

4. Mencari posisi yang benar untuk menyusui
Tak perlu lagi lah, belajar dan mempraktikkan posisi ideal untuk menyusui. Beberapa posisi tertentu mungkin menguntungkan untuk si ibu, namun posisi menyusui sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan. “Itulah konsep yang selama ini disodorkan pada kita. Yang penting, Anda merasa nyaman, lalu letakkan bayi di atas dada Anda. Kepalanya di bawah dagu Anda, dan perutnya di atas perut Anda. Bayi akan bergerak sendiri ke arah payudara, kemudian Anda berdua akan menemukan posisi yang pas,” ungkap Grauer.

5. Tidak mendapatkan dukungan
Jika Anda selalu dikelilingi oleh pengaruh negatif, carilah dukungan yang positif. Jika Anda tidak memiliki teman dekat atau keluarga yang memiliki pengalaman menyusui yang baik, carilah komunitas ibu baru sesama ibu menyusui. Dukungan dari ibu ke ibu akan sangat berarti ketika Anda sudah membawa bayi pulang ke rumah.

6. Membuat bayi mengikuti jadwal menyusui
“Bayi punya kebutuhan, bukan keinginan,” kata Grauer. Artinya, bayi akan ingin menyusu ketika lapar. Jadi, tawarkan dulu ASI Anda, karena menyusu bukan masalah makanannya. Memberlakukan jadwal menyusu pada bayi yang baru lahir itu seperti mencoba menggiring kucing. Tidak akan sukses, dan hanya akan membuat Anda dan si bayi frustrasi.

7. Memberikan susu botol atau dot terlalu cepat
Entah karena suami ingin merasakan memberikan susu untuk bayi, atau Anda butuh rileks bersama teman-teman Anda, sesekali bayi juga bisa mendapatkan alternatif pengganti payudara Anda. Namun pastikan memberikan ASI sudah berjalan baik sebelum memperkenalkan bayi pada puting buatan seperti dot.
“Jika Anda bisa memberikan tiga atau empat minggu pertama untuk mengenalkan sesi menyusui, Anda akan bisa menawarkan dot atau susu botol kapan saja, asalkan menyusui berjalan lancar,” kata Grauer. Bila diperkenalkan terlalu cepat, bayi akan melupakan proses menyusui tadi.

8. Berhenti menyusui karena harus bekerja lagi
Semua ibu pasti berat meninggalkan bayinya, ketika cuti hamil sudah berakhir. Selain itu, Anda juga akan menemukan tantangan baru, seperit menemukan tempat yang bersih dan tenang untuk memompa ASI, dan mengkoordinasikan waktu sepanjang hari. Jangan lekas menyerah dengan tantangan ini.
“Berbicara dengan atasan akan sangat membantu,” papar Grauer. “Ia mungkin memiliki solusi dimana Anda bisa memompa ASI. Atasan juga akan lebih mengerti ketika Anda harus meninggalkan rapat sebelum waktunya.”

9. Tidak percaya diri
“Kesalahan terbesar saya adalah selalu meragukan diri saya mengenai keputusan menyusui,” kata Jennifer M, seorang ibu di Chicago. Hal ini hanya akan menimbulkan pengalaman buruk, seperti ibu baru yang gelisah dan kelelahan, serta bayi yang menangis terus tanpa Anda tahu sebabnya.

10. Terlalu cepat menyapih
Ada ibu yang hanya bisa menyusui selama 2 bulan, ada pula yang menyusui hingga bayinya berusia 3 tahun. Semua itu tergantung pada Anda dan si bayi. Berapapun jumlah ASI, itu memberi manfaat untuk Anda dan bayi. Ketika sudah waktunya menyapih, Anda akan tahu sendiri. “Saya senang karena saya tidak mengacuhkan nasihat orang lain tentang menyapih, dan membiarkan hal itu terjadi secara alami,” ujar Jenna G, seorang ibu di Boston, yang baru menyapih ketika anaknya berusia 3 tahun.
sumber : wishingbaby

Video Cara Menyusui Bayi Baru lahir

Teknik menyusui adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994). Dalam waktu 30 menit setelah melahirkan, sebaiknya Ibu mulai menyusui bayinya, karena refleks hisap bayi paling kuat pada jam pertama dan hisapan bayi pada puting susu ibu akan merangsang pengeluaran hormon prolaktin untuk sekresi dan hormon oksitosi untuk mengeluarkan ASI dan mempercepat kontraksi uterus. Selain itu kontak dini akan memperkuat hubungan bayi dan ibu.

Cairan yang pertama kali disekresikan oleh kelenjar payudara disebut kolustrum, dalam kolustrum konsentrasi imunoglobulin sangat tinggi. Volumenya berkisar 150-300 ml/24jam, yang merupakan cairan viscous kental dengan warna kekuning- kuningan lebih banyak mengandung antibody yang dapat memberikan perlindungan bagi bayi sampai umur 6 bulan, juga merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan mekoneum dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernakan makanan bayi.

Seorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami berbagai masalah karena tidak mengetahuinya cara menyusui yang benar. Oleh sebab itu untuk mencapai keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan mengenai teknik menyusui. Lalu bagaimana posisi menyusui bayi yang baru lahir dengan benar? berikut beberapa langkah yang harus diperhatikan:

Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan:

  • Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk.
  • Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi.
  • Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi

Macam-Macam Posisi Menyusui Bayi yang Benar

Dalam menyusui, terdapat macam posisi menyusui, cara menyusui yang tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.

Posisi menyusui sambil berdiri yang benar
Posisi menyusui sambil berdiri yang benar


Posisi menyusui sambil duduk yang benar 
Posisi menyusui sambil duduk yang benar


Posisi menyusui sambil rebahan yang benar
Posisi menyusui sambil rebahan yang benar


Posisi menyusui balita pada kondisi normal
Posisi menyusui balita pada kondisi normal



Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di ruang perawatan
Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di ruang perawatan


Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di rumah dengan tiduran
Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di rumah dengan tiduran


Posisi menyusui bayi bila ASI penuh
Posisi menyusui bayi bila ASI penuh 

Posisi menyusui bayi kembar secara bersamaan

Posisi Cara menyusui bayi kembar secara bersamaan




Demikian mengenai macam-macam posisi menyusui bayi yang baru lahir dengan benar. Semoga bermanfaat. Salam

Sumber Info: http://metodehidupsehat.blogspot.com/2014/02/macam-macam-posisi-menyusui-bayi-yang.html#ixzz3h6N7CquN

Cara Menyusui bayi yang benar

Segera sehabis melahirkan, anda dapat membantu membangun pasokan air susu dan menghindari beberapa masalah yang mungkin akan timbul di awal pertama kali menyusui dengan cara memeluk bayi (sebaiknya kontak kulit dengan kulit) sehingga bayi mempunyai akses yang penuh ke payudara anda, atau menyusuinya sesegera mungkin atau membiarkan bayi mengisap payudara sesering mungkin. Sebagian besar bayi yang baru lahir umumnya siap dan berminat menyusu atau mengisap payudara selama satu jam pertama sesudah melahirkan. Manfaatkan saat-saat ini untuk mulai menyusui. Riset menunjukkan bahwa pemberian ASI yang sering dan tidak dibatasi membantu mencegah pembesaran payudara yang nyeri dan memungkinkan terbentuknya pasokan susu dalam jumlah yang besar.
 
Tindakan menyusui yang pertama kali adalah sesuatu yang spesial. Anda dan bayi mulai mengenal satu sama lain dan mulai membentuk interaksi yang sinkron serta indah yang merupakan karakteristik dari menyusui. Jika anda belum pernah menyusui sebelumnya, teknik pemberian makan ini mungkin tampak menakutkan dan membingungkan pada mulanya. Yakinlah bahwa keterampilan menyusui ini akan membaik bersama dengan berlalunya waktu dan bertambahnya pengalaman.
 
Berikut beberapa tips yang dapat anda lakukan saat pertama kali menyusui:
 
·- Susui bayi anda sesegera mungkin setelah dilahirkan. Sebagian besar bayi dalam keadaan bangun dan lebih berminat untuk menyusu selama satu jam sesudah dilahirkan dibanding delapan atau 24 jam kemudian.
 
·- Susui bayi baru lahir dalam lingkunga yang tenang dan sepi. Lingkungan semacam ini akan membantu anda merasa relaks dan memungkinkan anda serta bayi memusatkan diri pada pemberian ASI.
 
·- Untuk menysusui yang pertama kali, anda dapat melakukannya dengan ditemani hanya anggota keluarga atau teman yang benar-benar anda sukai. Mintalah suami anda mengajak tamu-tamu lain untuk keluar sementara anda menyusui sehingga anda dapat memiliki privasi saat anda mulai belajar memberikan ASI
 
·- Manfaatkan bantuan dari staf perawat berpengalaman jika anda memang belum berpengalaman atau jika anda merasa cukup percaya diri, mintalah anda agar dibiarkan sendiri.
 
·- Cari posisi yang nyaman dengan punggung tersangga dengan baik. Gunakan bantal untuk menopang lengan dan bayi. Jika anda menjalani bedah caesar, pemberian ASI yang pertama mungkin perlu ditunda samapai lebih dari satu jam sesudah melahirkan dan anda mungkin akan membutuhkan bantuan ekstra.

Sumber : Dasar-Dasar Menyusui Bayi - Bidanku.com